Tuesday, December 4, 2012

Diyala 1, Heli Buatan Irak Berjuang untuk Terbang



Diyala 1/ AP
Irak memang tengah porak-pranda karena invasi Amerika Serikat dan perang saudara. Namun, di tengah kondisi itu, negeri di Teluk Persia ini tengah berusaha menelorkan helikopter pertamanya, Diyala 1.

Pembuatan helikopter pertama ini, menghabiskan dana sebesar 30 juta dinar Irak atau sekitar Rp230 juta. Heli tersebut nantinya akan dijadikan kendaraan penjaga teritori negeri 1001 malam ini.

Adalah Hatim Kadim Salman (59) yang mengembangkan Diyala 1 ini. Salman membangun mesin terbang ini di wilayah Muqdadiyah, kota berpenduduk 300.000 jiwa dan terletak di 60 mil atau sekitar 90 kilometer di utara Baghdad.

Sunday, December 2, 2012

Korea Utara Bohong Soal Temuan Sarang Unicorn?



Unicorn/ christina3491.wordpress.com
Mungkin Anda selama ini berfikir bahwa unicorn hanya ada dalam fabel atau cerita film kartun. Atau Anda beranggapan unicorn sebagai binatang dalam mitologi. Jika berfikir seperti itu, maka ilmuan Korea Utara akan menyalahkan Anda.

Sebab, pada Kamis 29 November 2012, Kantor Berita Korea Utara (KNCA) memberitakan ilmuan dan arkeolog di negeri itu telah menemukan sarang unicorn yang dulunya menjadi tunggangan Raja Dongmyeong. Raja ini merupakan founding father kerajaan Korea, Goguryeo (37 SM-668 M).

Kepala Pesulap AS Terbakar Saat Live di TV


Keala Houchin terbakar
Nasib sial menghampiri pesulap Amerika Serikat, Wayne Houchin. Kepala Houcin terbakar ketika melakukan atraksi yang disiarkan secara langsung oleh televisi di Republik Dominika.

Ini bukan bagian dari trik sulap Houchin. Oleh sebab itu, kebakaran itu membuat kepala dan bagian tubuh lainnya terluka.

Insiden itu terjadi setelah host acara itu tiba-tiba mengambil cologne, kemudian membakar dan menyiramkanya ke kepala Houchin. Kepala pesulap ini pun kemudian terbakar. Melihat kepala Houchin terbakar, kru acara itu bergegas memberi pertolongan dan membawanya ke medis.

Saturday, December 1, 2012

Kekuatan di Balik Kemenangan Negara Palestina di PBB


Warga palestina rayakan keberhasilan di PBB/
Reuters
Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa akhir November kemarin menjadi sangat bersejarah bagi Palestina. Sebab, suara mayoritas dalam sidang di New York, Amerika Serikat, itu memberikan kenaikan status Palestina, dari sekedar "entitas pengamat" menjadi "negara pengamat non anggota". Meski telah diakui sebagai entitas negara, Palestina belum menjadi negara anggota PBB.

Dalam sidang yang digelar Kamis, 29 November 2012 atau Jumat pagi WIB, sebanyak 138 negara memberikan dukungan untuk Palestina, 9 menolak, dan 41 abstain. Peta kekuatan itu setidaknya menggambarkan keberhasilan diplomasi yang dipimpin Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas.