Showing posts with label Jelajah Nusantara. Show all posts
Showing posts with label Jelajah Nusantara. Show all posts

Sunday, October 28, 2012

Memanusiakan “Orang-orang Ijen”


Penambang belerang di Ijen/ www. banyuwangitourism.com
Niat menulis saya buyar. Konsentrasi rusak oleh tayangan di tvOne. Jadinya, saya hanya tercenung di depan tivi. Memaku mata lekat-lekat di layar 24 inci itu. Hampir setengah jam. Sepenggal riwayat Blambangan gagal terpapar di blog ini.

Minggu dinihari. Kalender sudah masuk hari ke-28 bulan ke-10 tahun 2012. Dan jarum jam menunjuk 01.20, waktu Jakarta. Sebuah feature tampil lewat stasiun yang kerap disebut tivi merah itu. Ceritanya, soal penambang belerang di Ijen. Gunung di utara Banyuwangi. Masih di tlatah Blambangan. Di situlah saya hanyut.

Saturday, October 27, 2012

Sanghyang Memedi, Tari Mistis Langka dari Bali



http://setda.bulelengkab.go.id
Sebuah pertunjukan seni langka, Sanghyang Memedi, digelar di Buleleng, Bali. Tari mistis ini menutup Festival Lovina di Pantai Binaria. Senin malam, 22 Oktober 2012. Ratusan orang berjubel di pantai itu. Tersedot mistisisme Sanghyang Memedi.

Tarian ini memang kental dengan mistis. Sebelum pertunjukan, pemuka agama Hindu melakukan doa terlebih dulu. Sementara itu, dua orang ditugaskan bersemedi. Sampai kerasukan. Trance.

Sunday, October 21, 2012

G-Land, Surga Peselancar Dunia


Surga para peselancar itu ada di ujung timur Pulau Jawa. Banyuwangi. Pesona Ombaknya mengundang peselancar dunia

G-Land. Mungkin nama itu asing di terlinga Anda. Itu nama beken sebuah pantai yang digandrungi para peselancar. Lokasinya di ujung timur Pulau Jawa. Wilayah Banyuwangi. Masyarakat lokal menyebutnya dengan nama Plengkung.

Termasuk kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Nama G-Land diambil dari sebuah pantai di selatan Banyuwangi. Grajagan. Pantai ini merupakan pintu masuk melalui laut menuju G-Land.

Mencari Minak Jingga




Pria itu buruk rupa. Mukanya sangar. Bentuk tubuh tak karuan. Seperti raksasa. Orang Jawa menyebutnya lebih mirip buto. Pokoknya menakutkan.

Perangai tak kalah horor. Tempramen dan semena-mena. Dia serakah. Haus kekuasaan dan doyan wanita. Darah di tubuhnya hitam kelam. Protagonis. Kejam.

Dialah Minak Jingga. Istrinya dua. Wahita dan Puyengan. Dayun adalah pembantunya. Gada besi kuning tak lepas dari tangannya. Dia Adipati zaman Majapahit. Tahtanya di ujung timur Jawa. Tlatah Blambangan. Itu kisah.