Tweet |
Salah satu situs Suku Maya/ Reuters |
Tim arkeolog Guatemala
menemukan kuburan Raja Suku Maya, K’utz Chman. Dia diduga hidup 2.000 tahun
yang lalu. Raja K’utz Chman diyakini peletak pondasi kekuasaan Suku Maya di
Amerika Tengah. Kebudayaan Maya tumbuh dan berkembang di kawasan itu selama 200
tahun.
Lokasi
penemuan ini berada di sebelah timur Guatemala. Tepatnya di Provinsi
Retalhuleu. Kuburan yang ditemukan pada Juni tahun 2012 ini diduga sebagai
salah satu yang tertua yang pernah ditemukan. Arkeolog dari dinas pemerintah
setempat, Miguel Orrego, mengatakan bahwa berdasarkan uji karbon, kuburan ini
diperkirakan dibangun antara tahun 700 hingga 400 sebelum masehi.
Perhiasan
permata, kalung menyerupai kepala burung pemakan bangkai, juga ditemukan pada
kuburan itu. Namun, para ilmuan tidak menemukan potongan tulang belulang pada
kuburan di situs Ta’alik Ab’aj yang berjarak 180 kilometer di sebelah selatan
Guatemala City. Para peneliti menduga tulang-tulang itu telah
hancur.
Namun,
benda mirip kelapa burung itu bisa dijadikan petunjuk bahwa sosok yang
dikuburkan di tempat itu adalah seorang Ajaw alias penguasa. Sebab,
simbol itu mewakili kekuasaan dan status ekonomi yang diberikan kepada sesepuh
yang dihormati.
Nama
K’utz Chman, yang dalam bahasa Suku Maya disebut Mam, berarti Kakek Burung
Heriang. “Dia pemimpin besar,” kata Orrego dikutip Reuters, 25
Oktober 2012. “Dia menjembatani bidaya Olmec dan Maya di Amerika tengah.”
Pemimpin
ini diyakini memperkenalkan unsur-unsur awal kebudayaan Maya. Seperti membangun
piramida dan mengukir patung untuk menggambarkan keluarga kerajaan. Arkeolog
Christa Schieber, mengatakan Kerajaan Olmec mulai memudar pengaruhnya sekitar
400 sebelum masehi. Sementara peradaban Maya saat itu mulai tumbuh dan
berkembang.
No comments:
Post a Comment