Friday, October 26, 2012

Temuan Memukau, Embrio dari Tiga Orang


Share to:
Reuters

Sebuah terobosan memukau ditemukan oleh tim peneliti di Universitas Ilmu Pengetahuan dan Kesehatan Oregon (Ohsu), Amerika Serikat. Mereka berhasil menciptakan embrio manusia dari tiga gen sekaligus. Dari seorang pria dan dua wanita.

Temuan ini merupakan sebuah kemajuan di bidang kesehatan. Sebab, metode ini mampu mencegah penurunan penyakit dari orangtua kepada anaknya. Hasil penelitian ini sudah diterbitkan pada jurnal ilmiah.

“Anda bisa mengharapkan anak yang sehat (dengan metode ini) dalam waktu tiga tahun,” kata kepala tim peneliti, Shoukrat Mitalipov, sebagaimana dilansir dalam jurnal dan dikutip laman Ria Novosti, Kamis 25 Oktober 2012.

Mitalipov memperkirakan ada sekitar 6.000 penyakit genetik yang berhubungan dengan cacat pada komponen sel pemroduksi energi, mitokondria, yang diturunkan dari sang ibu. Penyakit seperti epilepsi, kebutaan, demensia dan gagal ginjal, menurun kepada satu dari 5.000 anak yang terlahir.

Dengan mengganti mitokondria yang rusak dengan mitokondria dari pendonor, seorang ibu bisa melahirkan seorang bayi yang sehat. Dan tentunya bayi itu masih bertalian darah dengan sang ibu.

Orang tua menurunkan gen melalui sperma dan sel telur. Sehinggga, mutasi perbaikan dilakukan pada tahap sperma dan sel telur itu. Dan anak yang bakal dilahirkan pun menjadi sehat. Karena bakal penyakit bawaan telah diatasi. Bahkan sebelum  anak itu dikandung.

Terkait temuan ini, Dinas Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA), akan memberikan persetujuann terlebih dulu sebelum metode ini digunakan di klinik penelitian di Institut Kesehatan Nasional (NIH) di wilayah Washington.

Mitalipov telah mengajukan persetujuan itu ke FDA. Tapi, proses mendapat persetujuan ini biasanya memakan waktu lama. Sehingga, hampir dipastikan, metode ini akan diuji coba untuk pertama kalinya di Inggris. Di mana penelitian serupa telah dibuka ke publik.

“Ini menyenangkan, sebab ini merupakan kesempatan pertama bagi kami untuk mencoba mengatasi penyakit genetik,” kata Mitalipov.

1 comment: